Jadwal Acara & Pemutaran Film
Jam | Acara | Lokasi |
10:00 – 18:00 | Pameran Puisi | Lantai 1 |
10:00 – 10:45 | Film Pendek | Screening Room |
10:55 – 12:40 | Film Panjang 1: Wit | Screening Room |
12:00 – 12:45 | Sesi 1: Pembacaan Puisi, Permainan Puisi, Musik | Lantai 2 |
12:45 – selesai | Open Mic Puisi dan Musik | Lantai 2 |
12:45 – 14:50 | Film Panjang 2 (Utama): Bulan Tertusuk Ilalang | Screening Room |
15:00 – 15:30 | Sesi 2 dibuka dengan Video Puisi | Screening Room |
15:00 – 17:00 | Sesi 2: Pembacaan Puisi, Permainan Puisi, Musik | Lantai 2 |
15:30 – 18:00 | Film Panjang 3: Poetry | Screening Room |
17:00 – selesai | Open Mic Puisi dan Musik | Lantai 2 |
18:00 – 19:30 | Film Panjang 4: Howl | Screening Room |
18:30 – 20:20 | Sesi 3: Diskusi, Musik | Lantai 2 |
20:20 – selesai | Open Mic Puisi dan Musik | Lantai 2 |
20:30 – 22:30 | Film Panjang 5 (Utama): Bulan Tertusuk Ilalang | Screening Room |
22:30 – 00:30 | Film Panjang 6: Dedication | Screening Room |
00:30 – 02:00 | Film Panjang 7 (Penutup): Midnight in Paris atau Misery | Screening Room |
Sinopsis Film
Festival Tanpa Nama ingin merayakan puisi sebagai sebuah karya yang dapat diciptakan dan dinikmati siapa saja. Film-film yang akan ditayangkan dalam acara ini (diurutkan sesuai jadwal tayang) juga membicarakan sekaligus mempertanyakan bagaimana sebuah karya ditulis dan dibaca serta hubungannya dengan kehidupan sehari-hari:
Argine (Film Pendek)
Inspirasi bisa datang dari mana saja dan menyentuh siapa saja. Inilah sebuah cerita manis tentang seorang gadis kecil dan buku yang dibacanya.
The Danish Poet (Film Pendek)
Seperti lahirnya seorang anak, puisi adalah hasil dari serangkaian kejadian (mungkin pula kebetulan?) yang dialami seorang penulis. Apakah mungkin menanyakan mana yang lebih penting, cerita mengenai kejadian-kejadian itu atau buah yang dihasilkannya?
Validation (Film Pendek)
Inilah kisah tentang parkir gratis, pujian dan pengakuan. Tidak secara khusus bercerita tentang penulis atau kepenulisan tetapi bisa membuat kita memikirkan apakah benar semua orang mencari dan membutuhkan hal-hal tersebut.
Langston Hughes’ The Weary Blues (Film Pendek)
Sebuah interpretasi yang sangat baik dari puisi karya Langston Hughes.
Wit
Seorang dosen Sastra Inggris yang terobsesi dengan John Donne terkena kanker. Apakah puisi bisa meringankan penderitaannya?
Bulan Tertusuk Ilalang (Film Utama)
Film puitis Garin Nugroho yang judulnya diambil dari sajak penyair sufi Madura D. Zawawi Imron, “Bulan Tertusuk Lalang”. Film ini, seperti film-film Garin yang lain, bisa dilihat sebagai sebuah omnibus pertanyaan. Apakah trauma bisa disembuhkan oleh luka baru? Apakah budaya Jawa masokistis? Dan, yang sepertinya sangat relevan dengan tema Festival Tanpa Nama, apakah seorang seniman newbie perlu validasi seorang empu?
Poetry
Puisi memberikan suara bagi seorang perempuan tua yang menghadapi penyakit Alzheimer dan sebuah kasus pembunuhan yang melibatkan cucunya. Suara yang mungkin tak terduga dan datang dari tempat paling tersembunyi.
Howl
Sebuah puisi bisa juga punya biopic-nya sendiri. Howl adalah puisi beat legendaris karya Allen Ginsberg yang awalnya dianggap porno oleh Amerika yang konservatif, sampai-sampai penerbitnya Lawrence Ferlinghetti diadili. Biopic puisi ini disusun dari mash-up kata-kata dari puisi itu sendiri, wawancara dengan Ginsberg, dan pengadilan Ferlinghetti.
Dedication
Penulis buku anak yang lebih menyukai karakter-karakter fiksi dibanding manusia sebenarnya, ilustrator yang butuh pekerjaan dan novelis yang mempersembahkan buku terbarunya untuk kekasih yang ditinggalkannya. Mereka bertemu dalam kolaborasi yang tidak mereka duga: cinta dan kehidupan nyata.
Midnight in Paris (Pilihan Film Penutup)
Seorang penulis skenario kacangan Hollywood mencoba menulis novel yang tak selesai-selesai. Dia pergi ke Paris dan menemukan mesin waktu yang membawanya bertemu dengan Hemingway, Gertrude Stein, T. S. Eliot, dkk. Apakah mereka bisa membantunya menyelesaikan novel itu?
Misery (Pilihan Film Penutup)
Menulis dan membaca sesungguhnya adalah kegiatan yang menakutkan karena segala kegilaan di kepala manusia bisa keluar tak terduga. Apa yang terjadi ketika seorang penulis tak lagi berkuasa saat berhadapan dengan penggemar terberatnya? Buku nasib mungkin merupakan salah satu karya tersulit yang harus dituliskan.
Penyelenggara tidak menarik bayaran maupun memberikan tiket dalam acara ini.
Karena tempat duduk di dalam Screening Room sangat terbatas dan tidak ada tiket, penonton yang lebih cepat masuk yang akan mendapatkan tempat.
Semua mata acara, termasuk puisi, musik dan film, yang ditampilkan dalam Festival Tanpa Nama digunakan sebagai bagian dari kegiatan #eksperimenmembaca yang bersifat nirlaba.
Reblogged this on 366 Tulisan di 2012, and commented:
cakep2x nih pelemnya! 🙂 #FestivalTanpaNama #BuMa12Tahun
Reblogged this on festinoverini.
film2nya bikin ngeces
datang yaa.. 🙂